Sedangkan Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hasto Prastowo mengaku sangat mengapresiasi hadirnya CSIRT di Kota Bandung.
“Data adalah jenis kekayaan baru bangsa dan lebih berharga dari pada minyak, maka dalam bidang pertahanan dan keamanan, kita harus tanggap dan siap menghadapi perang siber,” ujarnya.
Hasto memaparkan, anomali trafik atau serangan siber di tahun 2021 dari Januari hingga November mencapai 1.314.027.929 dengan kategori malware, trojan activity dan information leak.
“Di samping itu, serangan siber juga bisa bersifat sosial dengan cara propaganda hitam, point and shriek, pembanjiran informasi, raiding hingga polarisasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, BSSN telah membuat program CSIRT pada pemerintah mulai dari asistensi pembentukan, peningkatan kapabilitas hingga kematangan CSIRT.