8. Kompromi simbolik identitas Masyarakat Muslim Madura menunjukkan status keagamaan seperti haji yang mengandung makna simbolik sebagai kelas moral tertentu. Adanya percampuran peci dan sarung dengan busana tradisional mencerminkan proses hibriditas budaya dalam rangka project identity.
9. Peci dan sarung juga telah mengalami proses komodifikasi yang bukan hanya dikenakan karena alasan spiritual atau kultural, melainkan juga sebagai bagian dari gaya hidup, tren fesyen, dan ekspresi identitas visual. Keduanya tampil dalam berbagai platform sebagai penanda keislaman yang modern dan fleksibel.***