Denih Hendrata juga menjadi panutan dalam jabatan-jabatan strategis lainnya, termasuk Gubernur AAL (2022–2023) dan Danlantamal III/Jakarta (2018–2019). Sebagai pemimpin, ia dikenal tidak hanya tegas dalam pengambilan keputusan, tetapi juga mampu membangun solidaritas dan motivasi di kalangan prajurit.
Dedikasi dan integritasnya diakui dengan 15 tanda jasa, di antaranya Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, dan Bintang Jalasena Nararya. Penghargaan ini menjadi bukti pengabdian luar biasa Denih Hendrata dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah laut Indonesia.
Pangkoarmada RI yang Visioner dan Tegas
Sebagai Pangkoarmada RI, Denih berkomitmen untuk memperkuat pertahanan maritim melalui modernisasi alutsista dan pengembangan kemampuan prajurit. Ia juga menekankan pentingnya disiplin, kesiapan tempur, dan sinergi dalam menghadapi tantangan global. Dalam berbagai kesempatan, Denih menegaskan bahwa kedaulatan maritim adalah harga mati yang harus dipertahankan.