Sementara, Kepala Departemen Kedokteran Gigi Militer Ladokgi RE Martadinata, selaku Ketua Tim Ortognatik menambahkan bahwa, Operasi bedah rahang ini belum familiar bagi masyarakat awam dan masih banyak yang belum tahu tentang tujuan operasi ini, jadi untuk kelainan gigi dan rahang yang ekstrem seperti contoh kasus gigi dengan posisi rahang bawah yang maju kedepan lebih dari 1 cm yang tidak bisa di koreksi hanya dengan behel, maka bisa dilakukan operasi ini dengan didahului oleh perawatan ortodonti terlebih dahulu sampai rata giginya, setelah itu baru bisa dilakukan operasi bedah rahang.
“Dalam pelaksanaan operasi bedah rahang perdana kali ini, bisa dilaksanakan dengan lancar dan hasilnya langsung rahangnya menjadi simetri dan normal kembali,” imbuhnya.