Sementara itu, tenaga ahli asal ITB, Husna Nugrahapraja menyatakan, kehadiran laboratorium BSL-2 menjadi wujud keseriusan Pemkot Bandung melacak pandemi Covid-19. Hal ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
“Karena sebelumnya hanya memeriksa di Labkesda Jabar maka semua sampel di kabupaten kota menumpuk di sana. Dengan kemandirian yang dimiliki Kota Bandung bisa berinovasi perluasan dan pelacakan. Salah satunya untuk menyaring potensi penyebaran yang ada di Kota Bandung,” ungkap Husna.
Hanya saja, lanjut Husna, sekarang ini lab BSL-2 sedang dihadapkan pada antrean sampel pemeriksaan yang cukup banyak. Meski demikian, tim laboratorium berkomitmen untuk bisa memberikan pelayanan secepat mungkin dengan target antara 3-7 hari.