“Fokus KBS adalah memisahkan sampah. Mulai dari setiap rumah melalui kegiatan ‘door to door education’ dan ‘door to door collection’. Kami memberikan dukungan sarana prasarana berupa gerobak sampah, bata terawang, wadah sisa makanan, dan sebagainya,” tutur Kamalia.
Tak hanya di KBS, pengolahan sampah juga melalui bank sampah. Sejak Kang Pisman hadir, bank sampah menjamur di seluruh wilayah. Saat ini terdapat 467 bank sampah yang memiliki nasabah 9.689 orang dengan total omzet mencapai Rp2,95 miliar. Bank sampah ini, telah mengolah 1.692 ton sampah anorganik.
Selain itu, pengolahan sampah organik juga dilakukan di 14 lokasi, terdiri dari 11 pusat olah organik, 2 pengolahan sampah dengan metode “black soldiers fly”, atau maggot, dan 1 pusat daur ulang di eks TPA Cibere berkapasitas 10 ton/hari. Secara keseluruhan, sampah organik yang telah diolah sebanyak 3.169 ton.












