Memang rata-rata musisi yang menamakan dirinya pemusik jazz di Indonesia karakternya seperti Bill Saragih. Ada Ireng Maulana yang kerap juga rekaman musik yang sebenarnya bergenre musik pop kendati dikemas dalam balutan musik jazz, seperti dalam album Ermi Kulit dimana beliau bertindak selaku arangernya. Ermi Kulit sendiri tidak pernah mengaku sebagai penyanyi jazz, namun penyanyi ini lah yang bisa menyanyikan lagu-lagu jazz. Ada juga Idang Rasyidi yang gemar menjazzkan lagu-lagu pop atau pop kreatif.

Diminished atau Substitute Chord
Seorang jazzer perempuan terkenal, Cut Deviana Daud Syah juga gemar menjazzkan lagu pop atau daerah. Lagu Inanikeke ditangannya jelas akan menghilangkan aroma kemiskinan seorang penjual kacang yang menjadi tema lagu tersebut. Dengan melibatkan chord-chord 9, 11 dan 13 plus bridge berupa diminished atau substitute chord, maka lagu alami tersebut cepat juga kehilangan lanscap alam Minahasa, atau Tonseanya yang indah. Mungkin orang Manado sendiri yang kebanyakan gemar lagu-lagu standar ringan punya Clif Richard atau Pat Boone misalnya, akan merasa asing dengan lagu daerahnya sendiri itu, lantas akan bertanya, “Lagu apa jo itu kua”. Dan Cut Deviana yang separoh Aceh akan menjawab centil, “Mar kong tidak ada larangan dalam syariah untuk beking lagu daerah jadi Lebel jazzy no…” Menurut pengakuannya, ia sendiri adalah pemain dan guru musik klasik yang suka pada spontanitas musik jazz.