Konon, Bill pernah ikut berlayar ke luar negri jadi pelaut demi menambah ilmu musik di mancanegara. Hanya saja Dia tidak menjelaskan ke negeri mana saja, atau apakah metode pembelajarannya, belajar di sekolah, pada seorang guru private atau lebih sering melakukan jam session dengan musisi dunia yang hebat. Jika membaca buku tentang Jazz yang ditulisnya beberapa tahun lalu, intinya hanya tentang cara berimprovisasi musik jazz dalam aneka scale minim teori dan pendalaman, maka bisa dikategorikan Bill Saragih sebagai penyuka musik jazz saja. Seorang musisi allround (serba bisa) yang bisa bernyanyi dan berimprovisasi bermain musik jazz.

Pra Budidharma lebih kaya bukunya tentang jazz. Dalam bukunya tentang jazz tapi diberi judul aneh “Musik Kontemporer”, (mungkin ia bermaksud mengarahkan jazz ke avantgardisme ala Alexander von Schlippenbach atau Manfred Schoof di Eropa), Pra tidak saja menerangkan cara berimprovisasi, tapi sekalian cara membuat komposisi musik berlandaskan pada teori yang cukup dalam. Ia juga menulis tentang tangga nada kromatis dengan kemungkinan bentuk yang tak terbatas. Tapi ia juga karam dalam popisme sebagai bassist group band Krakatau yang rekaman lagu-lagu pop beraroma jazz. Seperti lagu mereka yang dinyanyikan Tri Utami, ‘Amburadul‘, Krakatau yang dulu dimotori Dwiki Darmawan, Gilang Ramadan atau Indra Lesmana, juga amburadul dalam mendasari musiknya, fusionnya saja sudah merupakan perpaduan aneka genre musik, belum lagi ambisinya untuk mengusung musik etnik, bahkan wolrd musik.