Menurutnya, penyakit tersebut sejatinya merupakan penyakit yang bisa terdeteksi sejak lama, alias bukan tiba-tiba ada. Oleh karenanya, timbul pertanyaan bagaimana proses screening yang dilakukan di tanah air.
“Karena itu saya berharap dilakukan peningkatan dalam proses screening di tanah air sebagai sebuah langkah promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sehingga akan mengurangi angka calon jemaah haji yang meninggal baik di asrama haji tanah air, maupun yang meninggal di tanah suci,” pinta Politisi dari Fraksi PKS ini.
Dalam kesempatan tersebut, terungkap sampai pertemuan berlangsung, Embarkasi Donohudan, Boyolali telah memberangkatkan 83 kloter dari total 190 kloter yang akan berangkat ke tanah suci dalam musim haji tahun ini.
Sebanyak lima calon jemaah haji masih menjalani perawatan di RSUD Moewardi, Solo dengan diagnosa penyakit jantung, dimensia dan pneumonia.