Lebih dari sekadar pelatihan fisik, para siswa diajak memahami Wawasan Nusantara sebagai landasan geopolitik menuju tujuan nasional. Sejak dini, mereka dilatih untuk kritis dalam menyaring informasi, tidak mudah terprovokasi, dan mampu menempatkan persatuan bangsa sebagai nilai utama.
Bela negara pun diberi makna baru. Di era digital, bela negara bukan lagi semata barisan bersenjata, melainkan hadir dalam bentuk disiplin informasi, keamanan digital, dan penciptaan narasi positif. Melalui cara yang etik dan kreatif, generasi muda diajak untuk menyalurkan energi kebangsaan mereka di ruang maya, sehingga arus informasi semakin memperkuat persatuan, bukan perpecahan.
Kebersamaan selama Persami ini menghadirkan suasana penuh haru sekaligus membanggakan. Mereka yang datang dari latar belakang berbeda menyatu dalam satu barisan, belajar saling menguatkan di lapangan, dan menyerap nilai-nilai kebangsaan dengan hati gembira.