Beliau juga menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan Islam dan gerakan ekonomi umat, melalui penguatan UMKM berbasis pesantren.
“Pesantren dan madrasah tidak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Melalui kerja sama HISMINU dan Hebitren, kita ingin melahirkan santri dan guru yang mandiri secara ekonomi, berjiwa wirausaha, dan tetap berakhlak karimah,” tambahnya.
Seminar bertajuk “Penguatan UMKM dan Ekonomi Umat di Era Digital” menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, pelaku usaha, dan tokoh pesantren.
Kegiatan ini menjadi ruang inspiratif bagi para pendidik, santri dan pelaku UMKM untuk mengembangkan potensi ekonomi berbasis spiritualitas dan kemandirian.
Acara pelantikan dan seminar turut dihadiri oleh para kiai, pimpinan madrasah, tokoh pendidikan, serta perwakilan pesantren se-DKI Jakarta.
Momentum ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, meneguhkan kembali peran santri sebagai penjaga moral bangsa sekaligus motor kebangkitan ekonomi syariah.












