Pertama: Nilai edukasi sosial apa yang bisa digali dari ibadah kurban dalam konteks Indonesia Emas 2045? Ibadah kurban mengajarkan nilai solidaritas, empati, dan keadilan sosial. Dalam konteks masyarakat majemuk Indonesia, nilai ini menjadi pendorong semangat gotong-royong dan pembagian sumber daya secara adil. QS Al-Hajj: 28 menyebutkan bahwa kurban dilakukan agar “mereka menyebut nama Allah dan makan sebagian darinya serta memberi makan orang fakir.” Ini menanamkan kesadaran bahwa pembangunan Indonesia Emas harus berangkat dari kepekaan sosial, bukan hanya pertumbuhan ekonomi. Pendidikan harus menginternalisasi nilai ini agar generasi muda menjadi agen perubahan yang berjiwa sosial, bukan individualis.
Kedua: Nilai spiritual apa yang bisa digali dari ibadah kurban dalam konteks Indonesia Emas?; Nilai spiritual utama dari kurban adalah takwa dan ketaatan total kepada Allah SWT. QS Al-Hajj: 37 menyatakan, “Daging dan darahnya tidak sampai kepada Allah, tetapi ketakwaanmulah yang sampai kepada-Nya.” Dalam konteks Indonesia Emas, bangsa yang besar adalah bangsa yang menjadikan nilai ilahi sebagai dasar pembangunan. Kurban mengajarkan bahwa spiritualitas bukan sekadar ibadah simbolik, melainkan orientasi hidup yang melahirkan pemimpin yang jujur, adil, dan berintegritas. Inilah fondasi spiritual yang harus ditanamkan dalam kurikulum pendidikan nasional.