“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif, melainkan jiwa bangsa Indonesia,” tegas Yudian. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai rumah besar kebhinekaan yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa.
Kepala BPIP juga menyoroti pentingnya penguatan ideologi Pancasila sebagai bagian dari Asta Cita, delapan agenda prioritas nasional menuju Indonesia Emas 2045. Penguatan Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia menjadi prioritas utama dalam menghadapi tantangan globalisasi, radikalisme, intoleransi, serta disinformasi di era digital.
BPIP menekankan empat sektor utama dalam pembumian Pancasila, yaitu sektor pendidikan, birokrasi, ekonomi, dan ruang digital. Sejumlah program strategis pun terus dijalankan, seperti pelatihan bagi ASN, pembinaan ideologi lintas sektor, dan penguatan kurikulum Pancasila di berbagai jenjang pendidikan.