“Klaten kami beri perhatian khusus karena masuk lima besar wilayah rawan narkoba. Agenda hari ini membahas bagaimana kita bisa menekan peredaran dan penyalahgunaannya secara sistematis dan terukur,” tegas Brigjen Agus Rohmat.
Brigjen Agus juga membuka peluang pembentukan BNNK Klaten dan mendorong pemerintah daerah untuk menghibahkan lahan sebagai langkah awal pendirian kantor, disertai kajian lanjutan. Selain itu, beliau juga meminta agar RSUD dan puskesmas di Klaten dapat ditetapkan sebagai IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor), dengan menyiapkan tenaga medis melalui pelatihan menjadi dokter dan perawat adiksi serta konselor adiksi.
Tak hanya itu, potensi pariwisata di Klaten pun disorot. BNNP mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan destinasi-destinasi wisata sebagai bagian dari Desa Bersinar (Bersih Narkoba), guna menguatkan ketahanan sosial masyarakat dari ancaman narkoba. “Kami ingin destinasi wisata di Klaten menjadi pelopor Desa Bersinar. Ketahanan dari bawah ini harus kita bangun, termasuk pendekatan spiritual dan keagamaan di sekolah-sekolah untuk memperkuat daya tangkal pelajar terhadap narkoba,” tambahnya.