Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa masjid bukan sekadar tempat untuk menunaikan salat tetapi juga harus mampu menjadi wadah bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. “Yang lebih substansial adalah bagaimana masjid menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin merendahkan diri dan bersujud kepada Allah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Ibadurrahman Laksda TNI Arsyad Abdullah mengungkapkan latar belakang pendirian masjid ini. “Saat saya memiliki tanah di Tajurhalang, saya pernah kesulitan mencari masjid untuk menunaikan salat. Dari situ muncul keinginan saya untuk membangun masjid agar masyarakat sekitar, termasuk para pengguna jalan memiliki tempat ibadah yang layak,” jelasnya.
Masjid Ibadurrahman dibangun di atas tanah seluas 1.880 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 700 meter persegi yang terdiri dari dua lantai. Pembangunan masjid ini berlangsung selama satu tahun, sejak peletakan batu pertama pada 8 Maret 2024 hingga penyelesaiannya tepat pada hari ini dapat diresmikan. Ke depan, masjid ini juga akan menjadi pusat pendidikan Ibadurrahman yang merupakan bagian dari Yayasan Ibadurrahman yang saat ini telah memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah di Surabaya.