Serka Amru menjelaskan, varietas terong Bungo F1 dipilih karena dikenal memiliki kualitas unggul, buah panjang dengan warna ungu mengkilap, daging buah putih bersih, serta cita rasa yang manis. Selain bergizi tinggi, terong jenis ini juga memiliki keunggulan secara ekonomi karena dapat dipanen sejak usia tanam tiga bulan dan terus berproduksi hingga tujuh sampai delapan bulan.
“Setiap batang terong bisa menghasilkan hingga 12 kg buah selama masa panen dengan estimasi hasil panen mencapai 14 ton dari total 1.200 batang yang ditanam. Panen dilakukan secara berkala setiap 8-10 hari sekali,” jelas Serka Amru.
Lebih dari sekadar budidaya tanaman, pengembangan lahan ini juga mengedepankan pemanfaatan pupuk organik ramah lingkungan. Prajurit memanfaatkan limbah kelapa sawit, kotoran sapi, dan ayam yang dibudidayakan di lahan ketahanan pangan ini, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.