TASIKMALAYA, BEDAnews.com – Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka tahun 2020-2021 di tengah pandemi Covid-19 terpaksa harus ditunda, lantaran penyebaran virus Corona masih mengalami peningkatan. Terpaksa harus melakukan daring agar tak menimbulkan klaster baru.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Moch Dani mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 memang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka masih belum dilaksanakan. Namun, pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan terus bersiap diri menyambut pembelajaran tatap muka.
“Sebelumnya Para pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan telah melakukan vaksin tapi sekarang masih menunggu rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19. Akan tetapi, bagi para guru pendidik harus dipastikan mereka menerima vaksin di setiap kecamatan,” katanya, Selasa (16/3/2021)
Menurut Dani, kegiatan belajar tatap muka yang akan dilakukan sekarang belum memastikan kapan akan dimulai tahapan di sekolah meski semua tergantung rekomendasi dari Satgas Covid-19. Namun, para pegawai yang berada di lingkungan dinas pendidikan sudah menjalankan protokol kesehatan.
“Karena, kesiapan sekolah untuk tatap muka sudah siap dengan menerapkan prokes ketat sesuai saran dari Satgas Covid-19 dan jika satu sekolah belum melakukan persiapan jangan menggelar kegiatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, kegiatan belajar tatap muka di sekolah selama ini harus menunggu keputusan dari pusat dan jangan sampai ada sekolah melakukan proses kegiatan,” Ucapnya
Karena, pemerintah daerah tidak mau muncul klaster baru karena kejadian di pesantren dirasakan sangat menguras biaya dan energi para Satgas, dan satgas tetap melakukan pengawasan.
“Kami minta agar sekolah jangan membuka kegiatan belajar tatap muka dan tetap harus menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” katanya.
Menurutnya, untuk sekarang pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri memberlakukan kembali status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro dan sudah di bentuk tim tracing, melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Kami meminta agar proses kegiatan belajar tatap muka jangan dibuka dan kita tetap harus menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” pungkasnya.(Noer)