Sementara Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa, pihaknya sangat berterima kasih kepada TNI AD, dan ia meyakini bahwa aplikasi ini akan menjadi _best practice_, baik dari sisi data maupun pelayanan.
Ia juga mengapresiasi cakupan Posyandu yang dapat dijangkau lewat aplikasi ini. Dimana sekitar 600 Posyandu yang dikelola Persit, mampu membina dan mengakomodir Posyandu-Posyandu di wilayah sekitarnya, yang mencapai lebih dari 5.000 Posyandu.
“Aplikasi e-Stuntad di jajaran TNI AD ini sangat menginspirasi kita semua, karena datanya _real time_. Begitu datanya dimasukkan dari Posyandu Persit, datanya langsung terekam dengan baik di aplikasi ini. Menurut saya ini sangat luar biasa dan bermanfaat untuk menurunkan angka stunting menuju 14 persen,” tutur Hasto, yang mengaku terkejut aplikasi e-Stuntad bahkan bisa diakses dengan baik dari wilayah Miangas, yang merupakan salah satu daerah terisolir di Indonesia.