Dijelaskan bahwa, pada bulan Rajab ini, kita diingatkan pada peristiwa besar, yakni Isra’ Miraj, di mana Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu yang awalnya berjumlah lima puluh kali sehari semalam. “Isra’ sendiri berarti perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Peristiwa ini mencerminkan keajaiban dan keberkahan,” ujarnya.
Peristiwa ini terkandung dalam Al-Qur’an, Surah Al-Isra ayat 1 yang artinya: “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Dari ayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa berkah yang diberikan oleh Allah di sekeliling Masjidil Haram terlihat jelas pada zaman kita sekarang. Rizki yang melimpah dan kewibawaan yang luar biasa menjadi bukti nyata. Adapun Miraj, dalam arti bahasa, menggambarkan naik ke atas dengan menggunakan tangga. Namun, dalam konteks Islam Miraj adalah peristiwa Allah menaikkan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha, suatu tempat yang paling tinggi yang tak dapat dicapai oleh manusia manapun. Ini merupakan suatu kemurahan Allah yang luar biasa, sekaligus menunjukkan perbedaan antara kekuasaan Allah dan kemajuan teknologi manusia yang serba canggih.