“Tidak menutup kemungkinan moment Syawalan seperti ini dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Oleh karena itu, kami tingkatkan pengamanan dan pengawasan di seluruh obyek wisata,” jelasnya.
Menurut Kapolres, tradisi Syawalan yang sempat berhenti karena pandemi Covid-19 serta sudah diperbolehkannya masyarakat untuk mudik Lebaran membuat gairah masyarakat untuk berwisata semakin meningkat dan membuat banyak objek wisata di Kabupaten Demak beroperasi kembali.
“Banyak kejadian kecelakaan di laut maupun korban anak tenggelam di kolam renang saat tradisi Syawalan. Kami imbau masyarakat tetap berhati-hati, waspada dan jangan lengah dalam pengawasan Anak-anak saat di wahana air,” pungkasnya. (Red/Munthohar/Ershi).