KAB. BANDUNG || bedanews.com — Usai melaksanakan Sidang Paripurna Rencana Perubahan APBD tahun 2023, Senin 11 September 2023, Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, menyampaikan antara eksekutif dan legislatif menyatakan sepakat memprioritaskan pelayanan dasar masyarakat.
Ketua DPRD yang akrab disapa Kang Sugih, mengatakan, pelayanan dasar masyarakat itu mencakup pemulihan perekonomian, pelayanan pendidikan, juga kesehatan. “Jadi kita akan melakukan review terhadap rencana refocusing berdasarkan asumsi-asumsi yang ada dan mencoba untuk ditinjau ulang,” katanya.
Selain itu, ia menyebutkan, tidak ketinggalan pembenahan infrastruktur yang memerlukan sentuhan pemerintah langsung untuk daerah-daerah yang memang kategorinya sangat membutuhkan fasilitas kebutuhan air minum.
Dengan adanya RAPBD Perubahan tahun 2023 ini, di sisa waktu yang hanya sampai 30 Desember 2023 nanti, DPRD memberikan catatan kepada eksekutif agar anggaran yang disiapkan dipergunanakan seefektif mungkin dengan menghindari waktu yang molor.
Tentu saja kenaikan anggaran hingga Rp7 triliun itu tidak utuh segitu, lanjutnya, tapi sudah ada pos-posnya terutama anggaran belanja pegawai, yaitu tunjangan profesi guru, “Dan indikator-indikator yang berkaitan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Bandung akan kita dorong sebagai bentuk dari kesepakatan tadi,” ujarnya.
Bupati Bandung, HM. Dadangn Supriatna, yang mendampingi Kang Sugih menuturkan, pada sidang RAPBD Perubahan itu ada penambahan bahasan Raperda tentang Kesehatan Ibu dan Anak juga tentang Kepalangmerahan yang sudah disepakati kedua belah pihak, antara eksekutif dan legislatif.
Kang DS sapaan akrah Bupati Bandung, mengharapkan di bulan Oktober 2023 nanti, RAPBD Perubahan bisa segera disahkan, agar anggaran yang tersedia bisa tersalurkan sesuai dengan kebutuhan.
Seperti dituturkan Kang Sugih tadi, dasar pelayanan masyarakat yang mencakup pertumbuhan perekonomian masyarakat, pendidikan, dan kesehatan, menurutnya sudah berjalan dan sedang dilaksanakan.
“Selanjutnya pembenahan infrastruktur jalan raya ke lokasi daerah wisata pun, menjadi bagian dari programnya dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,” ungkap Kang DS.***