Banjar, BEDAnews
Debat publik calon walikota dan wakil walikota Banjar periode 2013-2018 yang digelar KPUD Kota Banjar, Sabtu malam (17/8/2013), diwarnai aksi boikot empat pasangan kandidat, dan hanya dihadiri kandidat paslon nomor urut 4 (Ade Uu Sukaesih – Darmaji).
Sehingga acara debat yang sedianya di gelar di Graha Banjar Idaman, Kota Banjar dengan agenda pembukaan oleh Ketua KPUD Banjar Nur Rifai, dan dilanjutkan dengan tahapan debat saling bertanya antara kandidat, tidak bisa terlaksana dan akhirnya para panelis Ali Andreas, SIP., Msi., Prof. Dr. Rudi Priadi, MS., dan Dr. Slamet Rosyadi, M.Si., hanya mampu menguji kandidat paslon no urut 4 seputar visi dan misinya.
Kepada Wartawan, calwakot nomor urut 5 Ahmad Dimyati mengatakan aksi boikot dilakukan karena ada ketidakberesan dalam proses pilkada, dan mencatat beragam pelanggaran. Sedangkan Herli Rusli cawalkot nomor urut 3 mengatakan, aksi ini pembelajaran politik seraya menambahkan, “Jangan memanfaatkan kekuasaan melakukan intervensi yang akan mencederai demokrasi,” ujarnya.
Sementara itu, ditengah sesi kandidat menjawab pertanyaan panelis, Yani Subekti Permana anggota panwas pilkada Kota Banjar, sempat mengintruksikan kepada KPU Kota Banjar agar debat kandidat ditunda, namun acara terus dilaksanakan.
Seperti dikatakan Yani Subekti kepada BEDAnews.com usai debat berlangsung, panwas menganggap proses tidak normal, hingga dirinya atas nama panwas mengusulkan agar acara di tunda saja.
”KPU tidak cerdas untuk berkomunikasi politik dengan para paslon kandidat“ ujarnya. Hingga disinyalir ada proses yang tidak dilakukan KPU, selanjutnya panwas akan mengkomunikasikan ada atau tidaknya kesalahan, memplenokan di KPU ada tidaknya menyalahi aturan seraya menegaskan agar Panwas mengawal aturan secara benar dan konsekwen.
Suliyanatin, Komisioner KPU Kota Banjar sekaligus anggota pokja kepada BEDAnews.com, menyatakan pihaknya menghargai esensi demokrasi yaitu perbedaan sikap dan pendapat. Mengapresiasi etika berdemokrasi, tahapan harus berjalan demi hokum.
Kejadian yang berharga katanya, semoga di debat ke 2 yaitu tanggal (23/8/2013) mendatang bisa berjalan seperti yang diharapkan. ”Silahkan kontrol kami dari keterbukaan integrasi, ketidak hadiran para kandidat dianggap adab pengungkapan sikap dan pendapat, KPU apresiasi terhadap itu,” kata Suliya. (abraham)