“Kita harus bangga sebagai Warga Negara Indonesia dengan kekayaan adat budaya serta situasi damai yang ada di Indonesia, kondisi damai tersebut tidak lepas dari peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Papua, saya berharap ini dapat diteruskan, saya mengapresiasi atas kerja keras bapak-bapak para tokoh-tokoh agama karena telah melakukan pembinaan, pendampingan, menggembala umat dan sebagainya,” terang mantan Danrem 173/PVB Biak tersebut.
Lebih lanjut, Pangkogabwilhan III menegaskan bahwa, negara ini dibangun atas kesepakatan seluruh anak bangsa yang walau berbeda suku, agama, ras dan golongan, tapi kita Bhineka Tunggal Ika, yang memiliki tujuan, harapan dan cita-cita yang sama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan tinggalkan Air Mata buat anak cucu tapi mari kita tinggalkan Mata Air- mata air untuk kelangsungan hidup dimasa mendatang, biarkan anak-anak kita mendapatkan Hak untuk sekolah, hak untuk bermain mendapat kebebasan agar pintar dan kelak untuk bangun Tanah Papua.