Ia juga mengingatkan bahwa peningkatan kemampuan tidak boleh terhalang oleh usia, sumber, atau sisa masa dinas. Menurutnya, semangat belajar dan mengasah diri harus menjadi ciri utama insan penerangan yang profesional.
Pelatihan jurnalistik ini diikuti 72 personel penerangan dari berbagai satuan TNI AD di wilayah Jabodetabek dan Bandung secara langsung/luring (luar jaringan), serta diikuti pula oleh 46 satuan jajaran penerangan di seluruh Indonesia secara daring. Adapun materi yang diberikan meliputi dasar-dasar penulisan berita, teknik wawancara, penulisan feature, serta etika jurnalistik, dari para narasumber berpengalaman di bidang media dan komunikasi publik.
Selain pembekalan teori, kegiatan juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung menulis berita dan fotografi jurnalistik untuk mengasah keterampilan peserta dalam menghasilkan konten berkualitas sesuai kaidah jurnalistik dan kebutuhan publikasi TNI AD.