Menurut Abah Yusuf, tradisi perayaan Asyura atau Syuraan merupakan budaya Sajaja Padjajaran dan sudah ada jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.
Peringatan Asyura 10 Muharam, ini kata Abah Yusuf, bertujuan untuk memperingati kebangkitan nilai-nilai perjuangan, kepahlawanan, dan pengorbanan Imam Husein.
Selain itu, menurut dia, perayaan Asyura selalu memiliki semangat untuk mendukung empat pilar kebangsaan dan menjunjung tinggi kebinekaan.
“Disini kita benar-benar mejunjung tinggi kebinekaan, toleransi beragama dan tetap berpegang teguh pada Pancasila,” tutur Abah Yusuf.
Abah Yusuf menekankan, bila acara yang digelarnya tidak melanggar undang-undang dan peraturan yang ada. Pihaknya berpijak pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang intinya melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.