Dalam konteks politik nasional, apabila Eko Patrio dan Uya Kuya mundur dari DPR RI sekaligus dari struktur partai, hal itu berpotensi memberi sinyal positif bahwa PAN serius menjaga marwah politik serta mendengar aspirasi rakyat. Publik telah menunjukkan kekecewaan, sehingga jika keduanya tetap bertahan, resistensi terhadap PAN boleh jadi semakin menguat.
Kondisi tersebut berpotensi merugikan PAN dalam jangka panjang, baik dari sisi elektabilitas maupun citra kelembagaan. Situasi ini memang tidak mudah bagi PAN, namun kemarahan publik dan adanya desakan dari internal partai merupakan fakta nyata yang perlu diperhatikan secara serius.
Oleh karena itu, jika Eko Patrio mundur dari jabatan Sekjen PAN, penggantian dengan kader yang lebih berpengalaman seperti Viva Yoga atau Yandri Susanto dapat dipandang sebagai langkah rasional, strategis, sekaligus konstitusional. Langkah ini diyakini mampu memperkuat kepemimpinan Zulkifli Hasan serta menyelamatkan kredibilitas PAN di mata masyarakat. ***











