Ditempat yang sama, Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Jawa Tengah, Jamaluddin Ma’ruf, S.Farm., Apt, menyoroti pentingnya transformasi strategi kampanye anti-narkoba melalui pendekatan komunikasi digital yang lebih kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Ia menekankan bahwa, penyampaian pesan harus disesuaikan dengan pola konsumsi media generasi muda saat ini. “Kami terus mendorong mahasiswa dan komunitas digital untuk terlibat aktif dalam gerakan edukatif ini, baik melalui pembuatan konten, penguatan komunitas, maupun advokasi di ruang-ruang publik,” harapnya.
Jamal juga menambahkan bahwa, talkshow ini bukan hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga momentum kolaboratif antara lembaga negara, dunia pendidikan, media kampus, dan masyarakat. “Upaya memutus mata rantai narkoba dari hulu ke hilir tidak akan berhasil jika berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan sinergi yang saling menguatkan antara pendekatan struktural dan kultural, antara edukasi dan penegakan hukum, antara narasi dan aksi,” ujarnya.