Kisah dalam bencana seperti di atas layak dimasukkan pada bagian deskripsi penerbitan prangko, sehingga prangko mencatat jejak sejarah dan menjadi sarana pembelajaran.
Di sisi lain, masih banyak cerita tentang erupsi gunung berapi yang lebih mengerikan, mencekam dan menelan banyak korban, baik di dalam maupun di luar negeri. Kisah-kisah nyata itu selain dibukukan dalam sejarah kegunungapian, juga dapat dipotret dalam bingkai kecil prangko.
Sekali lagi, melalui prangko kita dapat melihat setiap jejak suatu momentum di masa tertentu. Semoga penerbitan prangko seri Letusan Semeru tahun 2022 ini berjalan lancar dan dapat terbit sesuai jadwal yang ditetapkan.
Analis Kebijakan Ahli Madya Kominfo.
Teks foto: Eko Wahyuanto (Foto: Istimewa).












