Jadi, prangko selain sebagai alat bayar juga merupakan sarana edukasi bagi generasi melenial.
Adapun sejarah lain yang dipotret dalam prangko di antaranya prangko yang bertemakan Gunung Tambora dalam tajuk Tambora Menyapa Dunia tahun 2015, yakni bertepatan dengan 200 tahun terjadinya erupsi gunung Tambora, tepatnya tahun 1915 hingga menenggelamkan satu kota dan membuat langit di hampir seluruh belahan dunia gelap.
Prangko tersebut dihiasi gambar berlatar belakang gugusan bukit Gunung Tambora dan beberapa perempuan yang menggunakan rimpu, yaitu kain sarung yang digunakan menutupi kepala yang hanya menampakkan wajah.
Seri prangko yang terkait dengan peduli bencana alam antara lain seri Merapi tahun 1954, Tsunami Aceh tahun 2005, 200 Tahun Meletusnya Gunung Tambora tahun 2015, 100 tahun meletusnya Krakatau tahun 1983, bencana alam Meletusnya Gunung Agung tahun 1963, bencana tsunami di Flores tahun 1961 (cetak tindih), bencana alam 1953 (meletusnya Gunung Sangeang Api NTB dan banjir di Aceh), seri bencana alam tahun 1967 dan seri bencana alam meletusnya Gunung Kelud tahun 1966.












