“Kalau tidak segera dibantu, jalan ini bisa lumpuh berhari-hari. Kami sangat bersyukur atas kehadiran aparat. Mereka datang cepat, membantu tulus, dan tak kenal lelah,” tutur Agus, Ketua Karang Taruna Desa Sumberdadi, penuh rasa haru.
Kerja keras itu membuahkan hasil. Hingga Minggu sore, akses jalan yang semula tertutup total akhirnya berhasil dibuka sebagian. Roda dua sudah bisa melintas, menjadi simbol bahwa harapan belum pupus dan semangat kebersamaan tetap hidup.
Meski begitu, BPBD Kabupaten Trenggalek mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada. Curah hujan masih tinggi, dan potensi bencana susulan masih mengintai.
Karena bencana memang tak bisa dicegah, tetapi aksi cepat, solidaritas, dan kepedulian bisa membuat dampaknya lebih ringan. Apa yang terjadi di Desa Sumberdadi bukan sekadar cerita tentang tanah longsor, melainkan kisah tentang persatuan, ketangguhan, dan kekuatan gotong-royong yang mampu menembus segala rintangan. (Red).