Garut, BEDAnews
Jalan Alternatif milik PU penghubung kebeberapa wilayah diwilayah Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut mengalami longsor, namun sudah dua bulan lebih belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki.
Bahkan, tanda peringatan atau rambu pun tidak ada. Padahal kondisi jalan yang menikung itu membahayakan keselamatan pengguna jalan, apa bila tidak berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.
Pantauan dilapangan, jalan longsor sepanjang kurang lebih 5 meter dan hanya diberikan pembatas berupa batu dan patok dari batang kayu seadanya oleh warga sekitar. Jalan yang longsor ini hanya bisa dilalui satu arah saja. Di sisi selatan jalan tempat rusaknya jalan tersebut terdapat jurang curam dan sungai di bawahnya.
Anton(35), warga Desa Kadungora, Kecamatan Kadungora mengatakan, longsornya jalan ini sudah dua bulan lebih, dan hingga saat ini belum ada upaya perbaikan dari pihak terkait. “Jalan itu longsor karena tergerus air hujan beberapa waktu lalu,” keluh Anton kepada BEDAnews.com, Jum’at (24/5).
Agar tidak membahayakan pengguna jalan, oleh warga dipasangi rambu-rambu berupa bendera seadanya, agar pengendara mengetahui jika jalan tersebut rusak. “Di sana sering ada pengendara jatuh karena kaget mengetahui ada jalan yang longsor setelah melewati tikungan, untungnya mereka tidak sampai jatuh ke jurang,” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang pengguna jalan bernama Agus (23) warga setempat mengatakan, jalan yang longsor sangat berbahaya terutama malam hari. ”Saya yang sering lewat harus ekstra hati-hati, apalagi yang jarang lewat kalau tidak hati-hati bisa masuk jurang,” katanya.
Dirinya berharap, jalan yang longsor segera diperbaiki agar tidak membahayakan pengguna jalan dan memakan korban, pasalnya jalan tersebut akibat longsor kondisinya semakin menyempit, keluhnya. (Sighar)