Menyaksikan fakta di atas, sikap toleran KPI atas tampilnya Saipul Jamil di TV, menjadi bukti nyata bahwa fungsi KPI telah bergeser dari fungsi yang sebenarnya. KPI pun tak mampu peka terhadap perasaan masyarakat. Karena telah membiarkan mantan narapidana pelaku pedofil tetap eksis. Meskipun akhirnya hal tersebut tidak berlangsung lama, namun masyarakat kadung kecewa.
Di sisi lain, lambannya respon atas kasus kekerasan seksual beramai-ramai yang melibatkan pegawai KPI, setelah ada desakan kuat dari publik, menegaskan bahwa lembaga KPI ini begitu lunak memperlakukan pelaku kekerasan seksual.
Jika kita telusuri, maraknya kasus kekerasan seksual di negeri ini, menjadi indikasi abainya pemerintah memberikan pengawasan terhadap warganya yang melanggar norma asusila. Tidak adanya sanksi tegas dari pemerintah beserta aparat berwenang menjadi penyebab kasus yang sama terus berulang. Meskipun banyak pihak mencoba menyelesaikan masalah kekerasan seksual, namun sejauh ini solusi yang mereka tawarkan hanyalah solusi tambal sulam yang tidak pernah mampu menyelesaikan masalah dengan tuntas.












