Carut marut dalam lonjakan Covid-19 yang diakibatkan penumpukan data telah membingungkan publik. Sebab, data yang dilaporkan Kementerian Kesehatan berbeda dengan data yang disajikan pemerintah daerah. Misalnya, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Menurut Budi Hidayat Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) data yang dilaporkan dinas kesehatan daerah ganda. Selain itu terjadi penumpukan data Covid-19. “Double input (data kasus Covid-19),” katanya, sebagaimana dilansir dari merdeka.com, (4/12/2020).
Sungguh bukan hal yang aneh, jika terjadi carut marut dalam penanganan Covid-19. Sebab, dari awal muncul pandemi ini pemerintah seolah-olah meremehkan penyebaran virus Covid-19. Mereka tidak segera mengambil kebijakan untuk memutus penyebaran Covid-19. Bahkan ada sebagian pejabat negara menjadikan guyonan ataupun sesumbar dengan virus yang cukup meresahkan masyarakat Indonesia. Sedari awal munculnya wabah ini seharusnya pemerintah sigap mengambil kebijakan yang akurat, agar wabah ini tidak terus berkelanjutan dan membuat korban tidak semakin bertambah.