Sejarah lahirnya ide gender justru dari barat pada abad pertengahan. Nasib perempuan tidak luput dari doktrin gereja yang ekstrim bertentangan dengan fitrah manusia. Sebut saja perempuan dianggap sebagai sumber dosa. Perempuan dianggap sebagai makhluk inferior. Perempuan juga dianggap bisa digoda dan hanya dianggap sebagai pemuas laki-laki.
Hal inilah yang menjadikan perampuan untuk angkat suara menuntut kesetaraan gender. Berharap bisa mengangkat harkat derajat perempuan namun justru menuai berbagai macam masalah.
Sistem Kapitalisme yang diterapkan di negeri ini menjadikan perempuan hidup dalam ketakutan, kekurangan dan menjauhkan fitrahnya sebagai perempuan yaitu menjadi ummun wa rabbatul bait, yaitu ibu dan sebagai pengatur rumah tangga.
Mau tidak mau perampuan harus keluar memenuhi kebutuhaan keluarga karena minimnya jaminan negara terhadap kebutuhan rakyat. Walhasil, tidak bisa dipungkiri banyak terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan di dunia kerja. Hingga derita perempuan pun tidak ada habisnya.












