Pengarusutamaan gender tidak henti-hentinya digaungkan. Terutama isu tentang perempuan yang semakin menarik untuk dibahas. Jargon-jargon yang di usung adalah perempuan yang harus maju dan setara dengan laki-laki. Perempuan harus berdaya secara ekonomi. Perempuan setara dengan laki-laki mampu memimpin di ranah publik.
Demikian pula dalam arus opini gender di Kampus. PMII Unmul menjelaskan kodrat wanita secara biologis perempuan adalah setara dengan laki-laki tanpa menghalangi laki-laki sebagai pemimpin.
Tentunya para aktivis pergerakan dengan jargon kesetaraan gender yang diadakan di kampus, bertujuan semakin meningkatkan kesadaran perempuan dan harapannya timbul pergerakan untuk menuntut hak yang sama dengan laki-laki.
Disisi lain kesetaraan gender dianggap hak asasi sebagai manusia. Hak mendapatkan posisi hidup terhormat. Apalagi mendapat peran yang sama dengan laki-laki di ranah publik. Tidak jarang ide kesetaraan gender ini ujung-ujungnya akan menyalahkan posisi perempuan yang secara fitrahnya sudah menjadi konstruksi sosial.












