Jangka pendek: menenangkan pasar dengan komunikasi yang jujur, intervensi moneter yang terukur, dan bantuan darurat untuk UMKM terdampak. Jangka menengah: mereformasi transparansi anggaran, memperbaiki distribusi tunjangan pejabat, serta menciptakan lapangan kerja untuk kaum muda. Jangka panjang: memperkuat fondasi hukum, membangun ekonomi yang lebih inklusif, dan menurunkan ketergantungan pada sentimen politik jangka pendek.
Sebagai penutup, perlu dicatat, bahwa kerusuhan adalah potret kegagalan, bukan hanya politik, tetapi juga ekonomi. Investasi berdarah yang kita saksikan hari ini adalah peringatan: kepercayaan adalah aset paling mahal dalam perekonomian modern. Begitu ia runtuh, membangunnya kembali jauh lebih sulit daripada memperbaiki gedung yang terbakar. Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang mampu mengembalikan kepercayaan publik. Tanpa itu, setiap rupiah yang masuk akan selalu dibayangi risiko untuk pergi, dan setiap generasi muda akan tumbuh dengan harapan yang semakin rapuh.***










