Kerusakan Fisik: Ekonomi yang Terbakar
Api yang melalap gedung DPRD dan rumah pejabat tak hanya meninggalkan abu politik, tetapi juga kerugian ekonomi yang nyata. Setiap gedung yang terbakar berarti biaya perbaikan ratusan miliar rupiah. Setiap toko yang dijarah berarti hilangnya pendapatan UMKM yang sering kali tidak diasuransikan. Dan setiap fasilitas publik yang rusak berarti tambahan beban fiskal bagi pemerintah yang sudah tertekan oleh defisit.
Lebih jauh, ada biaya tak kasat mata: premi asuransi yang naik, rantai pasok yang terganggu, hingga hilangnya kepercayaan konsumen untuk berbelanja di kawasan yang dianggap rawan. Di titik inilah kita melihat bagaimana sebuah aksi protes bisa mengalirkan dampak ekonomi jauh melampaui radius api dan gas air mata.











