Seperti dilansir dari FUADisme Brodcasting UIN Sayyid Ali Rahmatullah,Tulungagung. Ahmad Zaenul Hamdi membuat ilustrasi, jika 2 anak lulusan SLTA (SMK,Aliyah, SMA), yang ke- 1 belajar Empat tahun di Pesantren, dan yang ke-2 Empat tahun di IAT Ushuluddin. Kira kira anak mana yang bisa Tafsir? Jujur saja pasti anak yang masuk Pesantren.
“Lalu untuk apa ada afirmatife action untuk prodi yang langka peminat?. Jadi kalau membuka prodi itu untuk masyarakat atau kita terlanjur menjadi dosen Ushuluddin,? sehingga kalau prodi itu ditutup hilang pekerjaan, jujur sajalah! Jadi kita itu bekerja untuk apa?, mendidik untuk apa?, Jangan- jangan hanya urusan kita, pekerjaan kita. Mari kita reflesikan dengan jujur bahwa semuanya kembali kepada niat kita.” Katanya.












