Budaya fermentasi di Nusantara telah dikenal sejak abad-abad pertama, diteruskan secara turun temurun oleh berbagai kelompok masyarakat walaupun jarang menjadi objek penelitian akademisi nusantara. Sementara potensi pasar untuk kecap, salah satu produk fermentasi, sudah mencapai USD20 miliar* secara global.
Sementara itu laporan Fermented Food and Beverage Market Outlook from 2024 to 2034 oleh Future Market Insight mengatakan nilai pasar makanan dan minuman fermentasi secara global diestimasikan mencapai USD575,6 miliar di 2024** atau mencapai Rp9000 triliun. Itulah nilai pasar makanan dan minuman fermentasi di seluruh dunia, pasar yang ternyata tercipta berkat kekayaan dan keragaman mikroorganisme.
“Kami sangat bersyukur sebuah institusi sekaliber ITB bisa mulai melirik potensi industri fermentasi yang sejatinya adalah bagian dari identitas bangsa dan potensi ekonomi raksasa yang dapat dikembangkan”, kata Bambang Britono, Ketua Gerakan Fermenusa.