Muhammad Ja’far Hasibuan kini melangkah dengan gelar magister di tangannya, tetapi ia tetap menjunjung tinggi kesederhanaan dan kebermanfaatan. Ia tidak mencari panggung, tetapi terus mencari jalan agar ilmu pengetahuan bisa hidup dalam kehidupan masyarakat. Dalam diamnya laboratorium dan sunyinya tahajud, Ja’far tengah merumuskan masa depan yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih penuh harapan—untuk Indonesia dan untuk dunia
Kepada generasi muda, Ja’far berpesan agar tidak takut miskin, namun takut jika berhenti berdo’a dan berhenti mencoba. “Salat tahajud saya setiap malam mungkin tidak langsung mengubah hidup saya. Tapi satu demi satu, pintu terbuka. Dan salah satunya adalah beasiswa dari Bapak Kapolri,” pungkasnya. (Red).