Perjalanan Ja’far menuju dunia akademik dan penelitian tidak mudah. Ia pernah hidup dalam kemiskinan ekstrem dan harus menjual roti keliling dengan sepeda demi membiayai kuliahnya. Ia bahkan sempat tidur di emperan toko dan bertahan hidup dengan minum air putih karena tak punya uang untuk makan.
“Kadang makan sekali dua hari. Kadang cuma minum air putih untuk tahan lapar. Tapi saya yakin, Tuhan tidak tidur,” kenangnya.
Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, Ja’far berhasil mengembangkan Biofar SS, terapi herbal untuk berbagai penyakit dalam dan luar. Riset tersebut kini terus dikembangkan melalui klinik Biofar SS di Simpang Empat Pasar Asri (Pajak Bengkok) , Jalan Cempaka Sari, Marindal Satu, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.