Para mafia batubara terbiasa mengoplos batubara kalori rendah dengan batubara kalori tinggi. Langkah untuk menghaindari pembayaran pajak dan royalty batubara kepada pemerintah. Akibatnya batubara yang diekspor harganya di bawah U$ 70 dollar per metrik ton. Kalau batubara berkalori tinggi, maka harganya di atas U$ 70 dollar per metrik ton. Sedangkan kalau di bawah U$ 70 dollar per metrik ton, maka para mafia batubara bebas dari pembayaran pajak dan royalti. Hebat kan?
Sekarang para mafia oplosan batubara ini masuk mengatur perminyakan. Diduga para mafia batubara ini kiprahnya didukung full oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Akibatnya, mereka diduga ikut cawe-cawe mengatur dan merekayasa oplosain minyak pertalite RON 90 menjadi Pertamax RON 92. Kalau bukan karena temuan Kejaksaan Agung, maka peredaran Partamax RON 92 oplosan masih beredar sampai hari. Luar biasa kekuatan mereka.