Oleh: Tundra Meliala (Ketua Umum Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI))
JAKARTA || Bedanews.com – Saat takbir menggema dari surau dan masjid di pelosok negeri, Idul Adha kembali mengetuk kesadaran kita tentang makna pengorbanan. Di tengah semarak pembagian daging kurban dan antrean panjang di rumah pemotongan hewan, ada satu profesi yang juga sedang diuji pengorbanannya: wartawan.
Kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail, demi perintah Tuhan, selalu menjadi pelajaran tentang ketaatan, keikhlasan, dan solidaritas. Setiap potongan daging kurban yang dibagikan ke tangan-tangan yang jarang menikmati lauk mewah adalah perwujudan nyata dari semangat berbagi. Namun, jika kurban adalah simbol kesiapan melepaskan sesuatu yang dicintai demi kebaikan yang lebih besar, maka wartawan pun sejatinya berkurban—setiap hari.