Apalagi status Bahlil sendiri sudah bukan lagi anggota Golkar, seperti yang ia ucapkan sendiri pada pelantikan menteri pada 2019.
“Status Bahlil itu baru sebagai simpatisan partai Golkar, bukan anggota, belum bisa dikategorikan sebagai Kader, maka bagi siapapun yang mendorong nama Bahlil telah melakukan penghinaan terhadap seluruh kader partai Golkar yang telah mengikuti proses kaderisasi yang terjadi di partai Golkar selama ini,” tutur Herman.
Menurut Herman, atas pernyataan Bahlil itu, maka harus dilakukan perlawanan secara kolektif agar kelompok semacam ini tidak lagi merusak tatanan politik di Tanah Air. (Red).