Gerakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak termasuk Bahlil ini dinilai membahayakan kondisi politik di Tanah Air.
“Politik Indonesia hari ini harus berbasis penguatan kelembagaan politik dengan basis ideologi yang kuat pada semua kader. Bukan sebaliknya dominasi kekuasaan berbasis kedunguan. Semua yang ada pada Bahlil tidak sesuai nalar kader partai Golkar pada umumnya, maka ini disebut kumpulan orang-orang absolutis yang memiliki cara berpikir yang banal,” ungkap Herman.
Ia pun mengajak semua kader Golkar untuk berpikir jernih dan kompak menghadapi petualang politik seperti Bahlil.
“Semua kader Golkar harus mengakhiri era absolutisme dengan nalar doxa dan perselingkuhan politik tak berguna seperti yang dipertontonkan hari-hari belakangan ini,” tambahnya.