Dan akhirnya jika prototipe kepemimpinan politik yang eksis adalah pola leadership model Jokowi, cepat atau lambat secara alami bisa saja lahir gaung suara dari kelompok para “nalar sehat” yang mengkritisi pola dan kinerja PS. Dan bagaimana respon politik PS ? akan kah merasa diserang kebijakannya. Tentu implikasinya terhadap kinerja KMP akan berdampak alternatif, bisa positif atau negatif?
Lalu secara politis akan kah dimanfaatkan oleh Jokowi yang bakal mengaplikasi hasrat politiknya untuk mendongkel membesarkan nama Gibran.
Akhirnya jika ambisi politik Jokowi berhasil, rakyat bangsa ini tendensi akan semakin pahit masa depannya, bahkan geo politik tanah air antiklimaks jika suksesi kepemimpinan (PS) diarahkan kepada sosok figur Gibran Bin Jokowi yang bisa jadi cenderung lebih arogan dibanding Jokowi, selain karena kurang mumpuni dari sisi pendidikan formalnya serta terbatas (track record) pengalaman politiknya, sehingga dikhawatirkan kurang dewasa dalam berpikir dan mengambil putusan atau tidak bijak dalam mencari solusi atas polemik bangsa dan mengingat serta mempertimbangkan faktor biologis dengan genetika sosok Jokowi disertai ‘deskripsi historis’ sepak terjang politik kedua anak beranak?