Noor Salim yang juga pengurus Majelis Daerah KAHMI Demak menjelaskan, Kepala daerah harus mampu mengejawantahkan nilai luhur Pancasila, yaitu ngayomi dan ngayemi, menebar rasa optimis yang berdampak pada suasana Tentrem, Adem, Ayem, pastinya tidak banyak PHP dengan obral janji, tambahnya.
Jangan sampai rakyat diberi janji yang muluk- muluk nantinya sulit ditepati. “Maka buatlah janji program yang realitis, misalnya bagaimana para guru yang sudah mengabdikan diri untuk daerah, masih diberi honor 300 ribu, bisa dinaikkan menjadi 2 juta. Jangan meninabobok an rakyat dengan janji ugal-ugalan, hanya demi meraup suara, giliran terpilih, bingung merealisasikan,” tegasnya.
Dituturkan, ‘Al Wa’du Dainun’, (red-janji adalah hutang), maka rakyat akan menagih janji yang sudah diucapkan, sehingga kalau tidak ditepati berarti mendzolimi, yang berjanji pun juga menjadi salting alias salah tingkah, pungkasnya.