Farhan menyebut, ketahanan pangan tidak hanya urusan petani, melainkan tanggung jawab bersama seluruh warga kota.
“Bandung harus tangguh bukan hanya dalam infrastruktur, tetapi juga dalam pangan. Mari kita jadikan Hari Tani Nasional ini sebagai momentum kolaborasi untuk menjaga masa depan,” ucapnya.
Pemkot Bandung juga memberikan apresiasi kepada para penggerak Buruan SAE, program ketahanan pangan perkotaan yang kini sudah ada di 375 RW. Farhan menilai, meski baru 20 persen dari total 1.597 RW, program ini telah menunjukkan dampak positif.
“Itu adalah 20 persen terbaik. Dengan kreativitas dan gotong royong, buruan sae terbukti bisa mengurangi beban biaya pangan keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebutkan, sekitar 96 persen pasokan pangan Bandung masih bergantung dari luar.