PONOROGO || Bedanews.com – Matahari menggantung rendah di langit yang tak pernah berawan. Hawa panas yang menusuk bercampur dengan debu menyelimuti setiap sudut Desa.
Setiap hari, langkah-langkah lelah menyusuri setiap jengkal tanah yang mengangah, membawa ember-ember dan jeriken kosong menuju sumber air yang tersisa.
Meski beberapa tahun lalu pernah mendapatkan bantuan program air bersih, namun warga Dukuh Bangun Sari, Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, masih tetap harus berjuang untuk mendapatkan air bersih.
“Dulu ada bantuan dari pemerintah yang memanfaatkan sumber air di Ngebros, tapi debet air yang diterima warga sangat kecil dan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata Kades Wagir Kidul, Suharyanto, Sabtu (12/10/2024).
Kondisi itu diperparah dengan mengharuskan warga secara bergantian untuk mendapatkan akses air bersih tersebut.
“Karena debet airnya kecil, warga di sini harus bergantian. Dibagi ada yang pagi, siang, sore dan malam. Kalau tidak dibagi seperti itu, tidak bisa merata,” ujarnya.
Dengan keterbatasan itu, katanya, warganya selama ini juga masih harus mencari air bersih di sumber air yang terdapat di tepi kali Cemer yang berjarak sekitar satu kilometer dari pemukiman warga.
Melihat kondisi itu, Kodim 0802/Ponorogo, jajaran Korem 081/DSJ, tak tinggal diam. Mereka bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo, berupaya memberikan solusi dengan menghadirkan program pipanisasi yang memanfaatkan sumber air di Gunung Wilis.
Belasan prajurit TNI pun dikerahkan dalam pengerjaannya. Bersama masyarakat, mereka saling bergotong-royong membelah lebatnya hutan pinus di sana.
Meski keringat deras mengucur dan dihadapkan dengan sulitnya kondisi medan, namun hal itu tak pernah menyurutkan langkah mereka sedikitpun.
Kapenrem 081/DSJ, Mayor Cpl Eko Sudarto mengatakan, upaya pipanisasi yang dilakukan sangat penting. Mengingat air merupakan kebutuhan dasar manusia atau sumber kehidupan.
Sedangkan untuk panjang pipanisasi, Eko mengungkapkan mencapai lebih dari 6 kilometer.
“Karena sumber air cukup jauh di dalam hutan Gunung Wilis, pipanisasi yang dilakukan total sepanjang 6.100 meter,” kata Pamen TNI AD tersebut.
Untuk mengatur dan mempermudah warga dalam mengakses air bersih, sebutnya, juga dibangun bak-bak penampungan air sebanyak empat titik.
Diharapkan, melalui pipanisasi yang dilakukan akan dapat membantu mencukupi kebutuhan air bersih ratusan kepala keluarga di Dukuh Bangun Sari.
“Target kita 120 rumah warga akan terairi. Mudah-mudahan akhir bulan ini atau awal bulan depan sudah dapat dimanfaatkan dan terealisasi,” sebutnya. (Red).