“Program ini dirancang dengan prinsip pemenuhan energi, keseimbangan gizi, serta kebersihan dan keamanan pangan. Menu yang disusun tidak hanya sekadar mengenyangkan, tetapi benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan anak agar manfaatnya optimal,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sambeng, Toni Irawan, menilai bahwa MBG membawa dampak positif tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga bagi pemberdayaan ekonomi lokal.
Menurutnya, pelibatan UMKM, petani, dan penyedia pangan setempat menjadi bukti bahwa program ini turut mendorong pergerakan ekonomi masyarakat. Ia menyambut baik upaya sosialisasi yang berkelanjutan agar masyarakat semakin memahami esensi program ini.
Melalui sinergi yang baik antara DPR RI, BGN, pemerintah desa, dan masyarakat, Program MBG diharapkan mampu menjadi fondasi kuat dalam pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan unggul di masa depan.












